GANJAR PALING MENGERTI DENGAN MILENIAL DAN GEN Z: TAK SUKA POLITIK BISING

                      


 

GANJAR PALING MENGERTI DENGAN MILENIAL DAN GEN Z: TAK SUKA POLITIK BISING

 

Partai Persatuan Pembangunan atau PPP menugaskan ribuan bakal calon anggota legislatifnya turun ke masyarakat sebagai ikhtiar mencapai kemenangan di Pemilu 2024. Calon presiden yang diusungnya, Ganjar Pranowo, pun mengingatkan agar memperhatikan calon pemilih dari generasi milenial dan Z yang tidak terlalu suka politik bising.

 

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono menargetkan kadernya dapat meraih 2.000 kursi, sedangkan ada 40-50 kursi yang diharapkan bisa menjabat DPR RI. “Target itu sesungguhnya bukan target yang muluk-muluk karena itu sudah pernah, dari pemilu ke pemilu, kami raih, bahkan lebih dari target pada Pemilihan Umum 2024 ini,” ujar Mardiono dalam konferensi pers Penyerahan Surat Tugas Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) 2024 di Kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPP, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

 

Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi mengatakan, partainya telah menugaskan ribuan kadernya yang berstatus bakal calon anggota legislatif (caleg) untuk terjun ke masyarakat. Dengan harapan, mereka dapat menyosialisasikan program PPP serta bekerja sama untuk memperoleh kursi sesuai target pada masing-masing daerah pemilihan (dapil).

 

Secara rinci ada 580 kader yang mendaftar untuk kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, 2.347 DPR daerah (DPRD) provinsi, serta 17.521 DPRD kabupaten/kota dari total 501 daerah.

 

Dalam sambutannya, calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang juga diusung PPP, Ganjar Pranowo, menjelaskan tantangan merebut kursi legislatif. Sebab, seluruh partai politik kini tengah mempersiapkan diri. Setidaknya ada dua unsur yang diperhatikan, yakni pengelolaan isu dan metode yang digunakan untuk mengelolanya.

 

“Jadi, pemilihan caleg dan capres bersamaan, maka rasa-rasanya kita harus membuat strategi baru,” kata Ganjar secara daring.

 

Ia menambahkan, produk perundang-undangan PPP, yakni Undang-Undang tentang Pondok Pesantren, merupakan salah satu contoh yang diupayakan untuk digaungkan di daerah. Hal ini jadi momentum bagi kader PPP untuk menarik suara rakyat dari isu tersebut.

 

Kedua generasi yang direpresentasikan sebagai anak muda itu, menurut Ganjar, berharap tersedia ruang dialog yang toleran.

 

Meski demikian, strategi kombinasi tetap harus dipikirkan berdasarkan kekuatan potensial di tengah masyarakat. Saat ini, proporsi kekuatan generasi milenial dan generasi Z tembus 50 persen. ”Mereka (generasi milenial dan Z) ini tidak terlalu suka politik yang bising. Mereka tidak mau isu-isu besar, tapi mereka mau dialog yang egaliter,” ujar Ganjar.

 

Kedua generasi yang direpresentasikan sebagai anak muda itu, menurut Ganjar, berharap tersedia ruang dialog yang toleran. Selain itu, generasi milenial dan Z juga berharap dapat berdiri pada frekuensi dan panggung yang sama.

 

Kampanye menarik

 

Ganjar memberikan sejumlah rekomendasi agar para kader PPP mampu berkampanye dengan menarik. Ada dua elemen yang perlu dimanfaatkan, yakni kreatif dan inovatif terwujud dalam visual modern.

 

Pertama, pertemuan tatap muka memang penting, tetapi tak cukup hanya menggunakan metode itu. ”Suasana emotional-nya beda, emotional bonding-nya berbeda,” kata Ganjar.

 

Ganjar menambahkan, topik dialog yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka bisa jadi nilai tambah. Sebab, banyak anak muda berharap ada dialog yang menawarkan solusi atas isu-isu yang dihadapi setiap hari, seperti persoalan generasi “sandwich”. Generasi itu banyak diwakili pasangan muda kelompok milenial yang perlu memikirkan keluarganya sendiri, tetapi di saat bersamaan masih menghidupi orang tuanya.

 

Tokoh masyarakat pada level lokal, bahkan tingkat desa, perlu dirangkul. Sebab, mereka memiliki komunitas yang kuat. ”Tampilkan mereka bersama Bapak-Ibu sebagai caleg di balihonya,” ujar Gubernur Jawa Tengah ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JOKOWI TERSENYUM DAN MELAMBAIKAN TANGAN SAAT KIRAB PERNIKAHAN KAESANG-ERINA

MUHAIMIN DIANGGAP TAK KONSISTEN TENTANG PEMBANGUNAN IKN NUSANTARA

PRESIDEN JOKO WIDODO ANUGERAHKAN TANDA KEHORMATAN BAGI 127 TOKOH